Loading...
Kabupaten Sidoarjo
031 8855423

Berita

Kajian Jumat Smamuga, Ustadz Nofan Afianto Ajak Siswa Syukuri Potensi Diri

07 Nov 2025

SMAM3SDA.SCH.ID – Suasana aula lantai 3 SMA Muhammadiyah 3 Tulangan (Smamuga) pada Jumat (24/10/2025) pagi tampak khusyuk sekaligus penuh antusiasme. Ratusan siswa-siswi Smamuga dengan tertib mengikuti Kajian Siswa Rutin yang diadakan setiap pekan ketiga.

Kali ini, sekolah menghadirkan Ustadz Nofan Afianto, M.Pd, dai kondang asal Tulangan, Sidoarjo, yang membawakan tema inspiratif “Tiga Potensi Manusia dalam Surat An-Nahl”.

Dalam ceramahnya, Ustadz Nofan menguraikan firman Allah SWT dalam Surat An-Nahl ayat 78:

 وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْـًٔاۙ وَّجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ۝٧٨
“Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani agar kamu bersyukur.”

Ustadz Nofan Afianto M.Pd,  menjadi pemateri dalam kajian rutin siswa Jumat ketiga (Zulkifli)

Menurutnya, ayat ini menegaskan bahwa manusia dibekali tiga potensi besar—pendengaran, penglihatan, dan hati nurani—yang harus dimanfaatkan untuk mencapai tujuan penciptaan, yaitu beribadah dan bersyukur kepada Allah SWT.

“Allah memberikan pendengaran agar kita mampu menyimak kebenaran, penglihatan agar dapat melihat tanda-tanda kebesaran-Nya, dan hati agar mampu membedakan yang baik dan yang buruk,” jelasnya.

Ustadz Nofan juga mengutip tafsir Ibnu Katsir yang menegaskan bahwa seluruh indera dan akal manusia merupakan karunia Allah untuk berkembang menuju kesempurnaan dan ketaatan.

Potensi yang Disyukuri Akan Mendapat Cinta Allah

Lebih lanjut, Ustadz Nofan menegaskan bahwa manusia yang mampu memanfaatkan potensi dirinya sesuai dengan tujuan penciptaan akan mendapatkan cinta dan taufik dari Allah. Ia mengutip hadis qudsi yang diriwayatkan Imam Bukhari:

“Tidak ada yang paling Aku cintai dari seorang hamba kecuali beribadah kepada-Ku dengan sesuatu yang telah Aku wajibkan kepadanya. Jika ia menambah amal sunah, maka Aku akan mencintainya. Jika Aku mencintainya, Aku menjadi pendengarannya, penglihatannya, tangannya, dan kakinya...”

Sebaliknya, kata Ustadz Nofan, Allah mencela keras manusia yang tidak memanfaatkan potensi tersebut sebagaimana firman-Nya dalam Surat Al-A’raf ayat 179:

“Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah... Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi.”

Teladan Zaid bin Tsabit: Ilmu Sebagai Jalan Pengabdian

Untuk memperkuat pesan, Ustadz Nofan menuturkan kisah inspiratif Zaid bin Tsabit, sahabat muda Rasulullah SAW. Zaid awalnya ditolak ikut berperang karena usianya yang masih muda. Namun, Rasulullah memerintahkannya untuk menuntut ilmu dan mempelajari berbagai bahasa. Ketekunannya membuat Zaid kemudian dipercaya sebagai juru bicara Rasulullah SAW dalam urusan diplomasi antarbangsa.

“Zaid bin Tsabit adalah contoh pemuda yang memanfaatkan potensi akalnya dengan maksimal. Ia tidak sekadar cerdas, tapi juga taat dan bermanfaat,” tutur Ustadz Nofan.

Pemuda Smamuga, Calon Generasi Emas 2045

Dengan penuh semangat, Ustadz Nofan menegaskan bahwa siswa Smamuga hari ini adalah calon pemimpin Indonesia Emas 2045.

“Dua puluh tahun lagi, kalian akan berusia 36–38 tahun, usia paling produktif. Indonesia akan maju jika pemuda hari ini berakhlak, berilmu, dan bertanggung jawab,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah.

Ia menambahkan, bila di Tulangan ada ratusan pemuda yang saleh dan berprestasi, maka cahaya kebaikan akan memancar di seluruh masyarakat. Namun, jika mereka menyia-nyiakan masa sekolahnya, maka kegelapan moral bisa melanda generasi.

Siswa-siswi Smamuga tampak antusias mengikuti kajian rutin setiap jumat pekan ketiga di aula lantai 3 (Zulkifli)  

Doa dan Harapan untuk Siswa Smamuga

Menutup ceramahnya, Ustadz Nofan mengungkapkan bahwa ia tidak sedang berorasi, melainkan berdoa agar seluruh siswa Smamuga menjadi pionir kebaikan dan cahaya peradaban.

“Semoga kalian semua menjadi anak-anak saleh dan salehah yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa,” ujarnya sambil mengajak seluruh siswa meneriakkan yel-yel penuh semangat,
“Smamuga… Be The Best!”

Sorak siswa pun menggema di seluruh aula, menciptakan suasana penuh motivasi dan optimisme. (*)

Penulis : Zulkifli


Leave a Reply