SMAM3SDA.SCH.ID – Kebanggaan kembali menyelimuti keluarga besar SMA Muhammadiyah 3 (Smamuga) Tulangan, Sidoarjo. Seorang siswi kelas X-4, Athiyyah Sabrina Putri Ariyantini, atau akrab disapa Rina, tampil mengesankan dalam resepsi Milad Muhammadiyah ke-113 PCM Tulangan di Smamuga pada Sabtu (15/11/2025). Di hadapan ribuan hadirin, ia memperdengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an sebagai seorang Hafizah 30 juz—prestasi gemilang yang tidak hanya mengharumkan nama sekolah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak siswa lainnya.
Pada Rabu (3/12/2025), kuli tinta media ini berkesempatan mewawancarai gadis kelahiran Sidoarjo, 9 September 2008 itu. Dari percakapan panjang tersebut terungkap kisah perjuangan, ketekunan, dan perjalanan spiritual yang membentuk Rina hingga mampu menghafal 30 juz Al-Qur’an sejak usia belia.
Athiyyah Sabrina Putri Ariayantini bersama Kepala SMA Muhammadiyah 3 Tulanagn Hartatik, S.Pd (foto : Zulkifli)
Motivasi yang Tumbuh dari Hati
Rina menegaskan bahwa dorongan menghafal Al-Qur’an lahir dari dirinya sendiri. “Motivasi terbesar saya adalah ingin mendekatkan diri kepada Allah dan membuat orang tua bangga. Awalnya ada dorongan dari keluarga, tetapi semakin hari saya merasakan ketenangan luar biasa dari Al-Qur’an. Dari situlah kemauan itu tumbuh murni dari diri saya sendiri,” tuturnya.
Perjalanan Panjang Penuh Suka Duka
Menghafal Al-Qur’an bukan perjalanan singkat. Ada hari ketika ayat-ayat terasa mudah melekat di ingatan, ada pula saat hafalan seperti menjauh.
“Kadang hafalan masuk cepat, tapi tak jarang saya harus mengulang berkali-kali. Sukanya ketika setoran lancar. Dukanya saat hafalan sering lupa. Tapi saya selalu ingat bahwa setiap usaha menghafal adalah ibadah,” ungkapnya.
Yang paling berat bukan hanya menghafal, tetapi menjaga hafalan agar tetap kokoh. Di tengah padatnya aktivitas sekolah, Rina terus berupaya menjaga konsistensi.
Strategi : Sedikit Tapi Istiqamah
Di balik keberhasilannya, Rina punya pola khusus yang ia jalankan selama bertahun-tahun.
“Saya menerapkan muroja’ah harian. Minimal satu juz saya ulang setiap hari. Hafalan baru saya tambah sedikit demi sedikit, yang penting konsisten,” jelasnya.
Rina mulai menghafal sejak kelas 1 SD, pada usia 7 tahun. Dan pada usia 15 tahun, saat duduk di kelas 9 SMP, ia resmi menuntaskan hafalan 30 juz.
Rasa Syukur yang Tak Terlukiskan
Ketika ditanya perasaannya setelah menjadi hafizah, mata Rina berbinar.
“Saya sangat bersyukur. Rasanya seperti mendapat amanah besar. Ini bukan semata kemampuan saya, tetapi pertolongan dari Allah,” ujarnya haru.
Orang tuanya pun menyambut kabar itu dengan tangis kebahagiaan. “Mereka menangis haru saat saya khatam 30 juz. Keluarga besar juga bangga dan terus mendoakan,” katanya.
Berkah Al-Qur’an dalam Kehidupan Sehari-hari
Menurut Rina, hafalan Al-Qur’an membawa banyak manfaat nyata dalam kesehariannya.
“Hati lebih tenang. Saya lebih mudah mengendalikan diri. Bahkan belajar pun terasa lebih mudah. Saat sedih atau bingung, Al-Qur’an seakan menemani,” tuturnya.
Cita-cita : Menjadi Dokter sekaligus Hafizah
Tak banyak yang menempuh jalan ganda seperti Rina—akademik dan tahfidz berjalan seimbang. Ke depan ia punya impian mulia.
“Saya ingin menjadi dokter sekaligus hafizah. Karena dokter hafizah itu masih sangat sedikit,” tegasnya.
Keluarga dan Latar Belakang
Rina adalah anak kedua dari dua bersaudara. Ayahnya bekerja sebagai karyawan swasta, sementara ibunya adalah ibu rumah tangga. Ia tinggal di Desa Kedondong, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo. Pendidikan dasar ia tempuh di SDN Kedondong 1, kemudian melanjutkan ke SMPBP Amanatul Ummah Pacet Mojokerto, sebelum memilih sekolah di Smamuga.
Ucapan Terima Kasih untuk Guru dan Sekolah
Rina menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada seluruh guru di Smamuga.
“Mereka tidak hanya mengajar, tetapi juga membimbing karakter. Terima kasih untuk Bunda Yanis selaku walas yang selalu mendampingi. Juga Bu Hartatik, kepala sekolah yang terus memberi dukungan,”ujarnya.
Keputusannya memilih bersekolah di Smamuga bukan tanpa alasan.
“Lingkungannya nyaman, guru-gurunya ramah, program tahfidznya sangat mendukung. Itu nilai plus bagi saya,” tambahnya.
Pandangan Guru : Cerdas, Santun, Menginspirasi
Wali kelas X-4, Tiara Yanis Rukmana, S.Pd, mengakui karakter positif yang dimiliki Rina.
“Sikapnya bagus, pergaulannya baik, akademisnya juga cerdas. Banyak guru memuji Rina,” ungkapnya.
Ia berharap Rina terus istiqamah menjaga hafalan.
“Menjaga hafalan itu perlu ketekunan. Semoga Rina terus menjadi penerang di sekitarnya,” pesan Bu Yanis.
Apresiasi dari Kepala Sekolah
Kepala Smamuga, Hartatik, S.Pd, turut menyampaikan kebanggaannya.
“Kami sangat bangga memiliki siswa hafizah 30 juz. Ini prestasi dunia dan akhirat. Kami akan terus mendukung bakat dan akademiknya,” ujarnya.
Beliau juga menyampaikan terima kasih kepada orang tua Rina.
“Anak penghafal Al-Qur’an akan memasangkan mahkota di kepala orang tuanya kelak. Itu kebahagiaan yang luar biasa,”tuturnya.
Pesan Inspiratif : Mulailah dari Satu Ayat
Di akhir wawancara, Rina memberikan pesan penuh motivasi :
“Mulailah dari satu ayat setiap hari. Sedikit tapi konsisten. Jangan takut salah, jangan cepat menyerah. Menghafal Al-Qur’an bukan tentang siapa yang paling cepat, tapi siapa yang paling istiqamah.”pungkas siswi yang ramah dan mudah senyum itu. (Z)
Penulis : Zulkifli
Leave a Reply