SMAM3SDA.SCH.ID — Sebanyak 60 siswa-siswi SMA Muhammadiyah 3 Tulangan (Smamuga) mengikuti kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) 2025 yang digelar di Gedung Diklat Claket, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur pada Rabu - Kamis (26-27/11/2025). 

Selama beberapa hari, para peserta ditempa untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan, memperkuat karakter, serta membangun solidaritas sebagai kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Smamuga.

Suasana pembukaan LDKS IPM Smamuga di gedung Diklat Claket Mojokerto (Zulkifli)

Suasana dingin Pacet tak mengurangi semangat para peserta. Sejak keberangkatan hingga sesi-sesi pelatihan, mereka terlihat antusias mengikuti setiap agenda yang telah disiapkan oleh panitia LDKS di bawah koordinasi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.

Program Rutin, Tempat Tumbuhnya Pemimpin Muda

Ketua Panitia LDKS Smamuga 2025, Yusuf Fakhruddin S.Pd, menjelaskan bahwa LDKS merupakan program tahunan IPM sekaligus agenda resmi sekolah dalam pembinaan karakter dan kepemimpinan.

“Kegiatan ini diikuti total 65 siswa, terdiri dari kelas X dan XI sebanyak 50 siswa, serta kelas XII sebanyak 15 siswa. Didampingi oleh lima guru pendamping—dua perempuan dan tiga laki-laki,” ujar Yusuf saat ditemui di ruang Majelis Guru, Senin (1/12/2025).

Menurut Yusuf, LDKS bukan sekadar pelatihan dasar, tetapi juga ajang pelantikan pengurus organisasi kelas dan kader IPM baru. Peserta mendapatkan berbagai materi kepemimpinan dari instruktur, pembentukan karakter, kegiatan outbound, hingga penjelajahan.

“LDKS ini bertujuan membentuk kemandirian dan memunculkan karakter kepemimpinan dalam diri siswa, terutama ketika mereka menjalankan tugas sebagai kader IPM nantinya,” tambah Guru Olahraga senior Smamuga itu.

Ketua pelaksana LDKS IPM Smamuga Yusuf Fahkrudin S.Pd (Zulkifli)

Kendala Cuaca Tak Menghalangi Semangat

Ditanya tentang kendala yang dihadapi, Yusuf mengakui cuaca hujan cukup memengaruhi beberapa agenda.

“Ya, karena musim hujan, beberapa kegiatan outdoor seperti outbound dan api unggun sempat tertunda. Namun Alhamdulillah tetap bisa terlaksana dengan baik,” tuturnya.

Bagi Yusuf dan para peserta, kendala cuaca justru menjadi bagian dari proses belajar tentang adaptasi, kerjasama, dan ketangguhan.

Ketua IPM : LDKS untuk Bentuk Pemimpin Berakhlak dan Disiplin

Ketua IPM Ranting Smamuga, Alifia Putri (XI-A2), menegaskan bahwa LDKS adalah momen penting untuk membentuk kader IPM periode 2025–2026 yang berakhlak, disiplin, dan siap memimpin.

“Melalui rangkaian materi, simulasi, dan kegiatan lapangan, peserta diajak memahami makna kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai Islam,” ujar Alifia.

Pada tahun ini, Smamuga menghadirkan pemateri dari IPM Daerah Sidoarjo serta para pembina yang memberikan motivasi dan wawasan kepemudaan. Peserta tidak hanya belajar teori, tetapi juga dilatih mengambil keputusan, bertanggung jawab, dan mengelola perbedaan pendapat secara santun.

Peserta LDKS IPM Smamuga 2025 mengikuti makan siang bersama di gedung Diklat Claket Mojokerto (Zulkifli)

Pengalaman Peserta : Solidaritas yang Tak Terlupakan

Salah satu peserta, Erlangga Adhiyaksa (X-1), mengaku mendapatkan pengalaman berharga selama mengikuti LDKS.

“Saya sangat senang dan bangga bisa ikut kegiatan ini. LDKS mengajarkan arti solidaritas dan kerjasama tim yang sesungguhnya. Materinya relevan dan inspiratif, ditambah game-game seru. Ini pengalaman yang tak akan terlupakan,” ujarnya dengan raut antusias.

Kepala Sekolah : LDKS Mencetak Pemimpin Masa Depan

Kepala SMA Muhammadiyah 3 Tulangan, Hartatik S.Pd, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan panitia.

“Melalui LDKS, siswa tidak hanya belajar memimpin, tetapi juga belajar bekerja sama, menghargai perbedaan, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab sebagai pelajar Muhammadiyah,” jelasnya.

Ia berharap kader IPM yang dibina melalui LDKS menjadi generasi yang siap berkontribusi bagi sekolah, masyarakat, dan umat.

“Semoga dari kegiatan ini lahir pemimpin masa depan yang berakhlak, berdaya, dan membawa kejayaan bagi

Smamuga,” pungkasnya. (Z)

Penulis : Zulkifli